.jpg)
Tak terasa sudah hari ketiga di bulan ramadhan, tantangan demi tantangan mulai bermunculan. Salah satunya adalah anak-anak yang mulai membuat keributan di saat sholat tarawih dilakukan.
Pada dasarnya tidak masalah anak-anak ikut meramaikan dan memakmurkan musholla atau masjid yang ada, justru bagus untuk mengenalkan mereka, selama bisa dikelola dengan baik tentunya. Karena jika tidak, maka akan berdampak buruk pada ibadah secara umum yang dijalankan.
Mulai banyak jamaah ibadahnya yang tidak khusu', ada orang yang marah-marah kepada anak-anak yang ribut, pertengkaran antara anak-anak dan lain-lain.
Karenanya sekali lagi, pentingnya pengurus masjid ataupun musholla mulai melakukan sesuatu, minimal dari pengurus masjid atau musholla sendiri senantiasa mensosialisasikan ke orang tua yang membawa anak-anak agar mendampingi dan terus mengingatkan mereka agar tertib.
Atau jika lebih bagus lagi, melakukan tahap kedua, yakni menyediakan orang yang bertanggung jawab untuk menjaga agar anak-anak yang datang sendiri tanpa pendampingan orang tua, bisa menjalankan ibadah dengan baik dan benar. Bukan malah main-main saat menjalankan ibadah sholat yang dilakukan.
Dan tambah bagus lagi jika melakukan tahap yang ketiga, yakni pengurus memfasilitasi anak-anak yang datang dengan menyediakan tempat khusus bermain dan menyediakan orang yang bertanggung jawab juga untuk menjaga mereka.
Lalu bagaimana dengan orang tuanya? Tentu jikalau memang dirasa anaknya susah sekali untuk di atur saat berada di masjid, maka baiknya sholat tarawihnya di rumah saja bersama ibunya. Toh tidak wajib hukumnya sholat tarawih, terlebih di masjid, yang penting bagi kita adalah bisa menjalankan ibadah dengan khusu' dan tanpa drama tentunya.
Wallahu'alam...
(Senin, 3 Ramadhan 1446 H)
Pada dasarnya tidak masalah anak-anak ikut meramaikan dan memakmurkan musholla atau masjid yang ada, justru bagus untuk mengenalkan mereka, selama bisa dikelola dengan baik tentunya. Karena jika tidak, maka akan berdampak buruk pada ibadah secara umum yang dijalankan.
Mulai banyak jamaah ibadahnya yang tidak khusu', ada orang yang marah-marah kepada anak-anak yang ribut, pertengkaran antara anak-anak dan lain-lain.
Karenanya sekali lagi, pentingnya pengurus masjid ataupun musholla mulai melakukan sesuatu, minimal dari pengurus masjid atau musholla sendiri senantiasa mensosialisasikan ke orang tua yang membawa anak-anak agar mendampingi dan terus mengingatkan mereka agar tertib.
Atau jika lebih bagus lagi, melakukan tahap kedua, yakni menyediakan orang yang bertanggung jawab untuk menjaga agar anak-anak yang datang sendiri tanpa pendampingan orang tua, bisa menjalankan ibadah dengan baik dan benar. Bukan malah main-main saat menjalankan ibadah sholat yang dilakukan.
Dan tambah bagus lagi jika melakukan tahap yang ketiga, yakni pengurus memfasilitasi anak-anak yang datang dengan menyediakan tempat khusus bermain dan menyediakan orang yang bertanggung jawab juga untuk menjaga mereka.
Lalu bagaimana dengan orang tuanya? Tentu jikalau memang dirasa anaknya susah sekali untuk di atur saat berada di masjid, maka baiknya sholat tarawihnya di rumah saja bersama ibunya. Toh tidak wajib hukumnya sholat tarawih, terlebih di masjid, yang penting bagi kita adalah bisa menjalankan ibadah dengan khusu' dan tanpa drama tentunya.
Wallahu'alam...
(Senin, 3 Ramadhan 1446 H)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar