SHOLAT
Wahyu yang diterima secara langsung tanpa perantara oleh Nabi Muhammad SAW adalah sholat. Amalan manusia yang pertama dihisab di hadapan Allah SWT adalah sholat. Dan salah satu sarana yang paling utama hubungan antara hamba dengan Allah SWT adalah sholat.
Sebegitu pentingnya sholat, hingga patut kita simak, kisah yang masyhur dialami seorang sholihin, ahli ibadah yang taat, bernama Ubaidillah bin Umar Al-Qawariry, seorang yang sangat menjaga sholatnya, hingga suatu ketika dia kedatangan tamu dan menyambutnya dengan sangat baik, sampai - sampai lupa kalau sudah waktunya untuk sholat isya' berjamaah di masjid.
Pada akhirnya dia berpamitan kepada tamunya untuk mengejar sholat berjamaah di masjid, tapi sayang ternyata dia terlambat. Walaupun demikian, dia tak putus asa, dia berusaha mendatangi beberapa masjid yang berbeda untuk bisa mengikuti sholat berjamaah di masjid, dan ternyata hasilnya masih tetap sama, dia tertinggal sholat berjamaah di masjid.
Penyesalan tentu terjadi, karena dia ingat sabda Nabi, bahwa sholat berjamaah 27 derajat lebih baik dibandingkan sholat sendirian. Akhirnya, pada malam itu dia tidur, dan bermimpi sedang mengendarai kuda bersama sekelompok orang yang juga berkuda.
Kuda yang dikendarainya tertinggal jauh di belakang kawanan kuda yang ditunggangi oleh sekelompok orang tersebut. Namun ia tidak mampu menyusulnya, akhirnya salah seorang dari mereka menoleh dan berkata, "Seberapa hebat kau pacu kudamu, kau takkan dapat menyusul kami,” kata yang menolehnya.
“Mengapa demikian?” tanya dia dalam mimpi tersebut. Lalu yang menoleh itu menjawab “Karena kami melaksanakan shalat Isya berjamaah. Sedangkan kamu hanya shalat sendiri.” Akhirnya, dia pun terjaga dari mimpi tersebut dengan perasaan yang sangat duka atas apa yang menimpanya.
Dari kisah ini kita bisa membayangkan bahwa, sebegitu pentingnya sholat bagi orang yang beriman, dan sholat bisa menjadi parameter serta seberapa dalam hubungan hamba kepada Allah SWT.
“Perbedaan antara orang beriman dan orang kafir adalah meninggalkan salat.” (HR. Muslim).
"Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibanding shalat sendirian." (HR. Bukhari)
"Barangsiapa yang sholat berjamaah selama empat puluh hari dengan mendapat takbiratul pertama, maka dituliskan baginya: Dibebaskan dari neraka dan dibebaskan dari sifat munafik." (HR Tirmidzi)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar